IMPIAN SEORANG SUAMI

Cerita Sex Terbaru | Saat itu, aku mengantarkan istriku di sebuah seminar dua hari di sebuah hotel berbintang dan aku menginap
di suatu penginapan di kota itu, untuk menghemat ongkos kamarnya cukup bagus dan kamar yang tersisa hanya
kamar double beds. Istriku ditunjuk sebagai wakil dosen di universitasnya dan rencananya seminar itu akan
siadakan dua hari dimana dimuali pukul 8 pagi sampai pukul 2 siang.

IMPIAN SEORANG SUAMI

IstrIku yang bahenol saat itu mengenakan blaser kuning berleher rendah sehingga kedua payudara montoknya
tampak dari balik blaser kuningnya dan tampak remang remang puting susu istriku di balik blasernya karena
saat itu istriku yang sudah berumur 40 tahun memakai BH tipis dan pantat bahenolnya begitu menggoda saat
berjalan dengan goyangannya karena istriku memakai rok span elastis hitam walaupun perutnya sudah tak
kecil lagi dan memakai sepatu bertumit tinggi.

Sering aku berpikiran buruk agar istriku menyeleweng dan aku dapat menemuinya dengan mengintip bagaimana
saat istriku “digarap” lelaki tua. Istriku memang pernah cerita kalau salah satu mahasiswanya di kelas
yang berada di luar kota pernah “mempermainkan” daerah sensitifnya di selangkangannya, sehingga istriku
tak berani berdiri lama-lama di kelas dan duduk di meja pengajar yang ditutup oleh taplak meja saja.

“Mas nanti nggak usah dijemput karena sudah disediakan angkutan oleh panitia. Mas, capai tidur saja,
kalau mau pijit saja, biar nanti malam tambah ‘greng’,tapi jangan dipijit cewek lho” kata istriku “Yah,
cari tukang pijit kakek kakek, sekalian mijit mijit anumu ?.” kataku berseloroh “Biar, selain memijit
juga menyuntik iniku,” kata istriku tertawa sambil menunjuk selangkangannya “Bener ?”kataku “Boleh kan,
mas? tanya istriku “Kau memang pingin to, dik?” tanyaku “Ya, aku pingin mas,” kata istriku vulgar
menatapku dengan tajam “Boleh, kan?” kata istriku merayu “Kalau kau suka dan senang ?” jawabku

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Sesampai di penginapan, aku minta resepsionis untuk mencarikan tukang pijit. Sampai aku makan siang,
barulah muncul tukang pijit itu, orangnya tua memakai ikat kepala dan membawa tas kulit kumal, berbaju
hitam, dan celana komprang selutut, dia menyuruhku memakai sarung.

“Siapa namanya, pak,” aku bertanya saat tukang pijit mulai memijitku. “Orang memanggil saya, Mbah Demo,
mas,” katanya Menurut ceritanya, dia ahli pijit urat dan bisa membuat lelaki tambah greng dan dia mampu
memperbesar kemaluan laki laki dan segudang cerita lainnya, bahkan ada cerita Mbah Demo yang membuatku
bergidik, yaitu kalau dia bisa membangkitkan gairah seorang wanita tanpa menyentuh. Dia bahkan pernah
membuat salah satu istri pejabat jauh- jauh datang dan menginap di rumahnya di desa untuk minta
dipuaskan.

Mbah Demo terus memijit dan akhirnya aku disuruh bersandar di tempat tidur dan menyuruh menyingkapkan
sarungku dan kurasakan kesakitan pada saat aku dipijit batang kemaluanku dan beberapa saat kemudian
kulihat batang kemaluanku membesar dan kudengar pintu dibuka, Mbah Demo cepat-cepat menutup sarungku,
kulihat istriku masuk. “Simpananmu, mas?”tanyanya berbisik saat melihat istriku. ceritasexterbaru.org “Istri saya,
mbah,”kataku “Ah, jangan bohong, perempuan ini bisa “dipakai”,”katanya. Belum sempat aku menjawab “Aku
juga bisa membuat mas tak berkutik,”katanya dan aku meringis kesakitan saat kurasakan perut kebawah
seperti mengejang dan aku tak dapat bergerak.

“Sudah pijatnya, mas,”kata istriku “Belum, jeng,” Mbah Demo yang menjawab. “Kenalkan ini istri saya, Mbah
Demo,”kataku. “Bener to, jeng?katanya. “Lho, iya mbah kan hotel ini nggak boleh bawa-bawa, memang apa
mbah melihat saya oang yang nggak bener” kata istriku sambil menjulurkan tangan kanannya untuk bersalaman
dengan Mbah Demo. “Saya istrinya,” istriku memperkenalkan diri mendekati Mbah Demo yang duduk di pinggir
ranjangku. “Saya, Mbah Demo,”katanya dan tangannya bersalaman dengan tangan istriku. “Heeh ?”kudengar
istriku mendesis lirih.

“Saya kira jeng wanita simpanan kang mas ini,”kata Mbah Demo. “Wah, kebetulan saya bawa surat nikah,
mbah,”kata istriku mengambil surat nikah dari tasnya dan menyodorkan setengah membungkuk dan kulihat mata
Mbah Demo langsung tertuju di blaser kuning istriku yang berleher rendah dan Mbah Demo menatap tajam
gundukan daging payudara istriku bagian atas.

“Jeng, pijet ya,” kata Mbah Demo “Saya, nggak biasa dipijat ?.”kata istriku terputus “Nggak Mbah Demo
nggak perlu megang?.”katanya sambil berdiri dan menuju ranjang satunya, aku tak dapat berbuat apa apa
saat istriku merebahkan dirinya di kasur empuk itu tanpa melepas sepatu tumit tingginya. Mbah Demo duduk
dipinggir ranjang pantatnya bersebelahan dengan pantat bahenol istriku yang rebahan. Kulihat Mbah Demo
membuka telapak tangannya dan hanya segenggam jaraknya dari tubuh istriku bergerak diatas tangan kanan
istriku, tangan kirinya dan kedua betis istriku.

“Gimana jeng, enak”tanya Mbah Demo “Waah, kok bisa ya nggak nyentuh rasanya seperti dipijit “kata istriku
“Enak kan jeng,” Mbah Demo bertanya lagi “Ya ?”kata istriku “Ya apanya?”tanya Mbah Demo “Enak
rasanya..”kata istriku “Jeng, Siapa namanya?”tanya Mbah Demo “Yati, mbah?”jawab istriku “Jeng Yati, tadi
enak, kan?tanya Mbah Demo lagi “Iya, mbah enak,” kata istriku “Kalau ini nggak enak Jeng Yati, tapi
nikmat..”kata Mbah Demo

Kulihat Mbah Demo mengembangkan telapak tangannya diatas kedua payudara istriku dan “Mbaaaah ?”istriku
mendesah saat Mbah Demo menutup telapak tangannya dan membuka lagi seolah Mbah Demo tengah meremas remas
payudara montok istriku. “Mbaaah jangaaan, mbaaah,” istriku mendesis dan kedua tangan istriku menekan
dibawah ketiaknya sehingga kedua payudara montoknya semakin menggelembung dari balik blaser nya. “ooh
mbbaaaaah Demoooo ?.”istriku merintih ketika tangan Mbah Demo semakin cepat membuka menutup meremas dari
jauh kedua payudara montok istriku yang masih terbalut blaser kuningnya. “Hhhheeeggghhhhhh ??”istriku
mendesah saat salah satu tangan Mbah Demo seolah memelintir puting susu istriku dan tampak jelas kedua
puting susu istriku tersembul dari balik blaser nya. “maaas mbaaaah Demooooo tolooong maaass heeqqhhhh
?..”rintih istriku dan tersentak saat tangan Mbah Demo sepertinya memelintir sambil menarik kedua puting
susu istriku.

Mbah Demo semakin lama semakin menguasai istriku dan rupanya istriku hanya bisa mendesis dan mendesah
oleh perlakuan Mbah Demo. “Ayo buka kancingnya,”perintah Mbah Demo Istriku yang mengerang “Ngaaaaak
mauuuu mbaaaah ?.engaaaaak ??.” istriku seperti ada yang menarik tubuhnya dan terduduk di ranjang
walaupun mulutnya menolak tapi kedua tangannya membuka satu kancing blaser kuningnya dan aku tertegun
saat istriku melepas kaitan BHnya di belakang dan menarik BHnya sendiri hingga tali talinya terputus.
“Ayo mbah haus,” kata Mbah Demo.

istriku membuka tiga kancing blaser nya dan dengan sendirinya kedua payudara montok istriku dimana kedua
puting susunya yang menegang tersembul keluar dari blaser kuningnya.

“Aku haus Jeng Yati, aku dari tadi capek mijit kangmasmu, tapi gak dikasih minum, aku pingin minum,”kata
Mbah Demo sambil seolah mengusap kedua payudara istriku yang langsung mengerang “mbaaah ??.. ngaaaaak
mauuuuuuu ?.”, tapi istriku memegang paayudara kanannya bagian bawah dan menyodorkan ke mulut Mbah Demo
dan Mbah Demo langsung mencaplok payudara kanan istriku yang disodorkan ke mulutnya. “Mbaaaaaah akuuuuu
kooook oooohhhh rasanyaaaa air susukuuuu mau keluaaaar ?.mbaaaaah ??.”dan bunyi “srep srep” kudengar
mulut Mbah Demo menyedot nyedot payudara kanan istriku yang mengeluarkan air susu. Mbah Demo menarik
tubuh istriku hingga turun dari ranjang dan istriku kini berdiri menyorongkan badannya di depan Mbah Demo
yang duduk di ranjang karena tangan kiri Mbah Demo memeluk punggung istriku sedangkan tangan kanan Mbah
Demo meremas remas payudara kiri istriku.

“Maaaas akuuu koook jadiiii beginiiiii??..”desis istriku “oooooh enaaak mbaaaaaah??.”rintih istriku dan
kedua tangan istriku memeluk kepala Mbah Demo yang mengenakan ikat kepala. Rupanya sedotan Mbah Demo pada
payudara kanan istriku begitu kuat dan cepat hingga beberapa menit saja air susu payudara kanan istriku
pun habis dan Mbah Demo langsung melahap payudara kiri istriku dan kembali suara “srep srep” terdengar
lagi saat Mbah Demo dengan ganasnya menyedot air susu payudara kiri istriku yang terus mengerang tak
karuan. Begitu ganasnya Mbah Demo menyedot air susu payudara kiri istriku, istriku pun menekan kepala
Mbah Demo ke dadanya hingga ikat kepala Mbah Demo terlepas dan kulihat kepala botak berambut jarang
itupun tampak, gilanya istriku memeluk kepala Mbah Demo. Tampak kedua mata istriku terpejam mendapat
perlakuan ganas Mbah Demo pada payudara kiri istriku dan Mbah Demo menghentikan sedotannya saat air susu
istriku habis.

“Nikmat kan Jeng Yati,”tanya Mbah Demo Istriku hanya diam dan menoleh padaku kemudian mendesis kembali
saat telapak tangan kanan Mbah Demo di depan selangkangan istriku. Ttangan kanan Mbah Demo seolah
menggosok selangkangan istriku sehingga istriku berjinjit karenanya. Rupanya Mbah Demo mempermainkan
istriku dan Mbah Demo membiarkan istriku terus berjinjit jinjit sementara selangkangan istriku terangkat
angkat ke atas sementara tangan kirinya meraih tas kulit kumalnya dan kudengar dari selangkangan istriku
berbunyi “cek cek cek” menandakan lendir vagina istriku sudah keluar.

“Mbaaaah sudaaaaah mbaaaaah ampuuuun jangaaan teruuuskannn hghghgh ?.”desis istriku dan tubuh istriku
limbung dan Mbah Demo memeluk istriku dan mendudukan istriku di samping kiri Mbah Demo. Kini istriku yang
sudah lunglai tengah duduk dipeluk tangan kiri Mbah Demo, kepala istriku bersandar dibahu kiri Mbah Demo,
kedua payudara montoknya keluar dari blaser kuningnya, sementara kedua kakinya yang bersepatu hak tinggi
terkangkang lebar, sehingga celana dalam sutera putihnya tampak. Tangan kanan Mbah Demo meraih bungkusan
putih itu dan aku begitu ngeri dan jijik melihat sesuatu entah apa namanya, sesuatu sebesar batang
kemaluan orang dewasa seperti ulat hijau mempunyai gurat gurat melingkar seperti sekrup dan mempunyai
seperti duri duri di sana sini.

Bungkusan di tangan kanan Mbah Demo didekatkan pada selangkangan istriku dan pluk benda itu melompat di
paha kiri istriku yang langsung menjerit tertahan “Apa mbaaah ?..”erang istriku dan Mbah Demo menyingkap
rok span hitam elastis istriku dan begitu melihat sesuatu yang merambat dipaha kirinya, istriku langsung
lunglai dipelukkan Mbah Demo. “Lihat Jeng Yati,”katanya sambil memaksa istriku melihat benda yang merayap
ke selangkangan nya. “Glek” kudengar istriku menelan ludah “Apaa ini yang merayaap mbaaaah jangaaan
?.mbaaaah ? ampuuun ? ” rintih istriku menghiba. Mbah Demo bukannya mengambil benda itu, tapi malah
menundukkan kepala istriku agar bisa melihat sedang apa benda yang semakin mendekati selangkangan istriku
dan Mbah Demo meyingkap celana dalam sutera istriku ke kanan sehingga bulu bulu kemaluan istriku yang
lebat terlihat.

Benda itu mendengus dan tampak olehku asap seluar dari liang berbibirnya menyembur bulu bulu kemluan
istriku yang langsung memejamkan kedua matanya dan mendesis “Mmmmpppppfffzzzzzz ??.” Tiba ?tiba benda itu
mematuk ke bagian atas kemaluan istriku dan “Itiiiilkuuuuuu mbaaaaaah ?..”meluncur kata kata istriku
seperti seorang pelacur saat lubang berbibir benda itu melahap kelentit istriku. “Mbaaah ? ooohh ?..
hgggghhhh ?. mmmmmppppffzzzz?,”istriku merintih rintih dan pantat bahenolnya berguncang tangan kirinya
meremas sprei dan tangan kanan istriku memeluk pinggang Mbah Demo kencang. Keringat istriku mengucur
deras nafasnya menderu deru menahan nafsu birahinya

Rupanya benda itu semakin ganas mengulum dan menyedot nyedot kelentit istriku sehingga tubuh istriku
benar benar bergetar hebat, tangan kiri istriku meremas sprei ranjangnya hingga “mmmmppppffzzzz akuuuuuuu
ngaaaaaak tahaaaaaan mbaaaaaah ?. akuuuuuu keluaaaaaar ??..”erang istriku dan pantat bahenol istriku
tersentak sentak dan kedua kakinya mengejang lurus terkangkang mencapai orgasme di sore hari itu.

Mbah Demo membiarkan istriku sampai nafasnya tenang dan kemudian menegakkan tubuh istriku yang lunglai
berdiri dan memeluk istriku dari belakang dimana kedua payudara istriku keluar dari blaser kuningnya dan
rok spannya tersingkap sampai diperutnya. Mbah Demo menuntun istriku ke ranjangku. Kulihat benda itu
membujur sepanjang bibir vagina istriku dan Mbah Demo memelorotkan celana dalam sutera istriku sampai di
lututnya. Aku hanya dapat menelan ludah saat benda itu mulai bergerak seperti gerakan mengempot bibir
vagina istriku yang langsung mendesis desis “hhhheggggghhhhh enaaaaak enaaaaak maaaas akuuu dikempoooot
?.ennnaaaaak hhhhhghghghghg ?.”Pantat bahenol istriku bergoyang ke kiri kenan dan ke atas merasakan
kenikmatan empotan benda itu pada bibir vaginanya. Tak lama kemudian desis istriku semakin keras dan
“itiiiilkuuuuuuu ?.eehehghghghgghhh eeeempiiiiikuuuu ?. maaaas akuuuu keluaaaar ??”kembali untuk kedua
kalinya pantat bahenol istriku tersentak sentak begitu kerasnya saat orgasme keduanya berlangsung.

Mbah Demo tetap memegang tubuh istriku yang lemas dengan tangan kirinya di perut istriku, sementara
tangan kanannya menarik paha kanan istriku hingga berdiri terkangkang. Kulihat benda ulat itu tetap
mengulum kelentit istriku dan tiba tiba ekor ulat itu mengacung ke atas dan tangan kanan Mbah Demo
langsung membuka lebar bibir vagina istriku yang basah dan ulat itupun melingkarkan bagian ekornya saat
Mbah Demo membuka lebar-lebar Akupun merinding aaat ekar ulat itu menempel di bibir vagina istriku yang
terbuka itu dan “Eeeeegggghhhhhh ?. `istriku mendesah saat ujung ekor ulat itu merambat menembus liang
vagina istriku. “Mbaaaaah jangaaaaaan eeehhhgggggghhhhh ?..”istriku mendesah keras saat ekor ulat itu
semakin dalam menusuk liang vagina istriku.

Secara refleks istriku membuka kedua kakinya dan tubuhya menyorongkan tubuhnya ke depan sehingga kedua
payudara montok istriku yang menggantung segera ditangkap oleh tangan kanan Mbah Demo dan meremas remas
payudara istriku, sedangkan tangan kirinya yang menopang tubuh istriku ikut ikutan meremas remas payudara
istriku. Tubuh istriku mengelinjang tak karuan menerima tiga sengatan birahi sekaligus, dimana kedua
payudaranya secara bergantian di remas remas tangan mbah Demo, sedangkan kelentitnya dikulum dan disedot
sedot mulut ulat itu dan liang vagina istriku dijejali tubuh ulat yang berbulu seperti duri dan bergurat
di tubuh ulat itu. Pantat istriku menungging nungging dan kedua tangan istriku ke belakang memegang
kencang pinggul Mbah Demo yang menggesek gesekkan selangkangannya ke pantat istriku. “Ngngnghhhhhh ?..
mbaaaaahhh ?..zzzzzzzz eeeeeccchhhhhhh ? enaaaaaaaak ?.. xxzzzz ? heeeh ? mmmmmpppffzzzzz ?..” istriku
mendesis desis tak karuan, sekali kali gerakan pinggulnya maju mundur dengan cepatnya.

“Akuuuuuuu nggaaaak heh heh keluuuaaaaaaaaaaaaar ?? ngngngngngng ?..”istriku mengerang saat orgasme
ketiganya dan tubuh istriku terhuyung ke depan dan tersungkur di lantai, sedangkan kedua kakinya menekuk
kedua lututnya menopang tubuhnya yang bersimba peluh di lantai, sehingga posisi istriku menungging.
Istriku benar-benar tak kuasa karena baru kali ini istriku orgasme lebih dari dua kali dan kulihat Mbah
Demo yang menopang tubuh istriku mengikuti arah tubuh istriku tersungkur di belakang tubuh istriku dan
melihat istriku menungging, Mbah Demo langsung membuka kedua bulatan pantat bahenol istriku sehingga anus
istriku terlihat. Mbah Demo semakin membuka pantat istriku dan anus istriku pun terbuka dan tanpa jijik
Mbah Demo menjilati anus istriku yang membuat tubuh istriku berkelejot dan tersentak, “Mbaaaah
jangaaaaaan anuuuusskuuuuu ?..heeeeghghgh ?..oooh .. oooh ? enaaaaak ?..zzzzzzccccchh ??.” istriku
mengerang erang tak karuan tubuhnya seolah menggigil dan pantat istriku seolah disengat oleh listrik
ribuan volt goyangannya menggetarkan pantat bahenolnya. “Uuuuuummmpppppffffzzzz ??”istriku melenguh saat
Mbah Demo menjulurkan lidahnya menembus masuk lubang anus istriku dan kepala Mbah Demo maju mundur
mengeluar masukkan lidahnya yang panjang ke dalam anus istriku.

Erangan istriku semakin kencang dan tubuh nya bergetar hebat menerima rangsangan di lubang anusnya,
kelentit dan liang vaginanya bersamaan, sehingga desisan istriku seolah seperti orang yang menangis
tersedu sedu merasakan nikmatnya rangsangan Mbah Demo dan ulat yang menyumpal liang vaginanya..
“Ngngngngccchhhhhhhheeehhhhhhhhh ???”istriku mengigit bibirnya matanya terpejam dan kedua tangannya
tergenggam erat dan “Wwwwwuuuuooooooooogggghhhhhh ??..’istriku mengerang dan pantat bahenolnya tersentak
sentak saat mencapai orgasmenya yang ke empat dan tubuh istriku tengkurap dan tersungkur di lantai. Hanya
pantat bahenol istriku yang sekali kali bergetar hebat dan tubunya tak kuasa bergerak dan nafas istriku
masih memburu, kedua matanya tertutup, mulutnya masih mendesis desis lemah menikmati kenikmatan baru
dimana ketiga serangan birahi di daerah paling sensitif istriku di serang dengan gencarnya.

Tiba tiba Mbah Demo memelorotkan celana pendek komprang hitamnya dan tersembullah batang kemaluannya yang
sudah menegang kaku sebesar lampu TL 40 watt dan mempunyai ujung seperti jamur besar itupun di pegang
oleh tangan kanannya dan menarik kedua pangkal paha depan istriku sehingga istriku menungging kembali dan
kedua tangannya kembali membuka kedua bulatan pantat bahenol istriku sehingga lubang anus istriku
menganga kembali dan Mbah Demo meludahi lubang anus istriku dan lidahnya menjulur lagi menerobos masuk ke
lubang anus istriku dan Mbah Demo terus meludahi dan mengeluar masukkan lidahnya hingga benar-benar penuh
ludah Mbah Demo.

Mbah Demo memegang batang kemaluannya kembali dan “Zzzzzzaaaaangaaaaaaan mbbbaaaaahhh aaammmpppfffuuunn
heeeeegghhhhhh ?”desis istriku lemah saat Mbah Demo dengan tenaganya yang masih greng itu menekan kepala
jamur penisnya ke lubang anus istriku. istriku mengerang dan mengernyitkan dahinya dan “Mmmmmpppfpff ??.”
pantat istriku bergetar lagi saat ulat itu mulai merangsang kelentit dan liang vagina istriku dan
“Heeeeeeccccccgggghhhh ??”istriku melenguh saat kepala jamur batang kemaluan Mbah Demo perlahan tapi
pasti melesak ke lubang anus istriku. “Amppuuuuuucccccchhhhhh ?.ampuuuuuun mbaaaaaah saaaakkkiiiii
eeeeeeeh ?.. “pantat istriku bergetar lagi, rupanya setiap Mbah Demo menekan penisnya ke lubang anus
istriku, ulat yang menyumpal di liang vagina istriku bergetar dan mulut ulat itu menyedot kelentit
istriku bersaamaan sehingga batang kemaluan Mbah Demo semakin lama semakin dalam di lubang anus istriku.
Begitu batang kemaluan Mbah Demo masuk seluruhnya di lubang anus istriku, Mbah Demo pun mulai menarik
kembali dan memasukkan kembali batang kemaluannya di dalam lubang anus istriku dan suara “slep slep slep”
semakin lama semakin cepat terdengar dan tubuh istriku kedepan ke belakang mengikuti genjotan pantat Mbah
Demo mengeluar masukkan batang kemaluannya di lubang dubur istriku.

“Mbbbbbaaaaah akuuuuuu ??.” rintih istriku “Akuuuu jugaaaa jeng Yatiiiiii ??.” erang Mbah Demo semakin
cepat menggenjot batang kemaluannya di lubang vagina istriku dan “Mbaaaaaah Demooooooooooo ??.”istriku
mengerang lirih dan Mbah Demo menghujam batang kemaluannya dalam dalam ke lubang anus istriku yang
mengalami orgasme ke lima dan tangan Mbah Demo menarik pangkal paha istriku hingga pantat Mbah Demo
menyodok nyodok pantat bahenol istriku karena air manimya muncrat di dalam anus istriku dan bunyi
“preeeet preeeet” seperti orang buang angin terdengar dari lubang anus istriku dan rupanya air mani Mbah
Demo keluar dari tekanan lubang anus istriku yang tersumpal oleh batang kemaluan Mbah Demo yang cukup
besar itu. Mereka kemudian menggelepar dan tersungkur bersamaan tubuh tua renta itu menindih tubuh sintal
istriku yang benar benar lunglai melayani lelaki tua itu.

Keduanya pun tertidur karena kelelahan.

Sekitar pukul tujuh malam, istriku terbangun dan langsung mandi keramas. Istriku mengenakan stelan blaser
dan rok span coklat muda malam itu dan kulihat istriku tanpa mengenakan BH dan celana dalamnya berhias
diantara dua ranjang berdiri di depan cermin. Mbah Demo tak lama kemudian bangun dan mandi. Begitu
istriku selesai berhias, Mbah Demo pun selesai mandinya tanpa menggunakan apapun sehingga batang
kemaluannya yang sebesar lampu TL 40 watt dan ujungnya yang seperti jamur besar itu sudah menegang kaku.
Mbah Demo mendekati istriku dari belakang dan memeluk tubuh istriku, tangan kirinya langsung meremas
payudara kiri istriku, sedang tangan kanan Mbah Demo langsung menelusuri perut istriku dan kemudian
menyingkap rok span istriku bagian depan dan menyusupkan tangan kanannya menggerayangi selangkangan
istriku. Tak lama kemudian bunyi kecepak “cek cek cek” di selangkangan istriku pun terdengar dan istriku
mulai mendesis desis “Heeeeh heeeh heeeeh mbaaaaah ???” Pantat bahenol istriku pun mulai menungging
nungging dan tangan kiri Mbah Demo membuka resleting rok span istriku dan menariknya ke atas, kedua kaki
istriku semakin terkangkang karena tangan kanan Mbah Demo semakin gencar mengocok dan mengelus bibir
vagina istriku yang semakin basah yang menimbulkan suara kecepak yang semakin keras di selangkangan nya.
Tangan kiri Mbah Demo mendorong tubuh istriku ke depan sehingga tubuhnya bertumpu di meja rias dan
punggung istriku sejajar dengan kepalanya yang mendekati cermin meja rias.

Mbah Demo kemudian memegang pangkal batang kemaluannya yang menegang kaku dan dari belakang mengarahkan
ujung batang kemaluannya yang seperti jamur ke liang vagina istriku dan rintihan istriku pun terdengar:
“Mbaaaaah jaaaanggggggg ?. uuuppppppffff besaaaar mbaaaaah oooooh maaas ?. akuuu disetubuhi mbaaah
Demoooo ?.ooooh maaass mekaaaar membesaaaaar hheghghghgh sesaaak liang kuuuu maaaaas ??.ooooh
menjuluuuuur ke dalam liaaangkuuu eeeeh eh eh eh akuuu ngaaaak kuaaaat maaaas akuuu keluaaaaaarrr
??..ngngngngngngngng ?..”istriku mengerang dengan hebatnya,pantat bahenolnya tersentak sentak sehingga
batang kemaluan Mbah Demo secara otomatis amblas seluruhnya ke dalam liang vagina istriku.
“Mmmmmppppfffffff kok membesssaaaaar ?.. oooooh ?.. semakiiin dalaaaaam maaaas ?..maaaas hheeeeghhh ?.
mekaaaaaar ?.. ffffff ?. akuuuu mmmmmmngngngngngngngng ??.”istriku kembali mencapai orgasmenya ke dua
malam itu atau ke tujuh sejak siang tadi disetubuhi Mbah Demo. Tubuh istriku limbung dan Mbah Demo
memeluk istriku yang sempoyongan karena lutut istriku tak kuat menahan berat tubuhnya sendiri karena
tenaga istriku terkuras melayani nafsu syahwat lelaki tua itu yang terus mengenjot menyetubuhi istriku
tanpa ampun.

Tubuh istriku pun terjatuh di ranjangku dan posisi kakinya di kepalaku sehingga terlihat jelas batang
kemaluan Mbah Demo tengah menyumpal liang vagina istriku yang tertelungkup. “Mbaaaaah aku diboooooooor
???” rintih istriku dan kulihat Mbah Demo tanpa mengenjot pantatnya, batang kemaluannya terlihat dengan
jelas membesar mengecil dan rupanya memanjang memendek seperti mata bor melubangi kayu. “Mbaaaaaah
akuuuuu keluaaaaar lagiiiiiiii ??”rintih istriku mencapai orgasme yang ketiga malam itu dan batang
kemaluan Mbah Demo terus mengebor liang vagina istriku, dan istriku merintih berkali kali. Selanjutnya
istriku terus menerus mengerang dan orgasme ke 4 kalinya, Mbah Demo menyetubuhi istriku sampai pagi dan
entah berapa kali istriku mengalami orgasme, sehingga keesokkan paginya istriku sulit berjalan, kata
istriku bibir vaginanya membengkak, hingga dengan terpaksa istriku tak memakai celana dalamnya pada hari
ke dua seminar itu.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,